Daftar Blog Saya

Sabtu, 30 Mei 2015

vitamin "mimpi"

Untuk memperjuangkan mimpi yang belum tentu bisa , kamu genggam itu ga gampang. Diperjuangin aja kadang justru meleset apalagi ga diperjuangin sama sekali. Kita tidak pernah tahu apa rencana-Nya yang terbaik. Untuk bisa menggenggamnya, butuh komitmen dan keinginan yang kuat. 

Salah satu vidio favorit, kalau lagi butuh charge "semangat" ini yang selalu saya tonton. Gak pernah bosen walaupun nonton berkali-kali. Pesannya "ngena" banget. Tiba-tiba kita jadi kaya ditampar untuk jangan cepat menyerah.

Salah satu quote Raditya Dika yang menarik di short movie ini : 

"Hidup itu bukan cuma panggung, tapi juga arena balap dan tarung. kalau jeans gue aja bisa berkali-kali dipakai masih bisa bertahan, masa gue ga bisa?" 

Pokoknya tonton aja sendiri, dijamin bikin "nyala" lagi semangatnya. Dari awal hingga akhir banyak quote-quote menariknya. kalau ditulis disini semua, ga asik dong. Kan mo nonton filmnya. durasinya juga ga panjang he......he.......

Untuk ngasih vitamin hati dan charge "semangat" selain nonton streaming di Youtube, biasanya juga  saya suka baca blog-blog yang banyak menginspirasi. Terutama lagi seneng "nongkrong" di tumblr. selain di tumblr medianya jadi seperti dua arah. Agak berbeda dengan wordpress dan blogspot. Lebih simple-an tumblr yang ada timeline nya langsung, bisa nyimpen quote2 orang, nge reblog, share dll. Favorit saya di Tumblr yaitu tulisannya @kurniawangunadi, penulis hujan matahari. Ringan, tapi dalem maknanya. Kadang galau tentang kehidupan, atau malah galau masalah percintaan *ma'lum lagi masa-masanya. haduuuuh mulai ababil.

Atau wasting time sama "buku-buku" lama maupun baru. Jalan-jalan ke toko buku, cari inspirasai. Sebenarnya banyak yah? "Pesan-pesan" kehidupan itu  bertebaran di berbagai media, yang terkadang tidak sengaja kita temui. Kadang pas di acara diskusi, ngobrol sama temen. Asal kita nya mau membuka hati dan pendengaran kita, agar lebih peka......

Salam semangat !!!


Rabu, 06 Mei 2015

Pengumuman finalis HWC2015

Tanggal 5 mei kemarin adalah hari yang saya tunggu-tunggu sekaligus mendebarkan. Dimana hari itu pengumuman Holland Writing Competition 2015. Entah mengapa saya takut sekali hari itu, entahlah walaupun udah sering jatuh, tapi tetep aja ada aja rasa takut mah. Apalagi pesertanya membludak dan keren-keren artikelnya.

Anehnya, hari itu saya tidak terlalu mengikuti pengumumannya. Karena ada hal yang harus dikejar saat itu. konsentrasi saya jadi tidak terfokus ke pengumuman. Pas pulang pun saya masih leyeh-leyeh, enggak langsung liat. Mungkin dalam lubuk hati saya ingin lihat tapi ada rasa takut kecewa.

Akhirnya saya buka pengumumannya pas jam setengah sepuluhan, tadinya saya ingin besoknya saja. Tapi ternyata saya penasaran juga. Ada rasa antara yakin dan tidak yakin. sampai-sampai pas liat pengumuman , udah kaya liat bom. dag dig dug duerr klik page pertama, kedua,  sambil tarik nafas, ha...ha...pas di page tiga, kok kaya judul tulisan saya. Tarrraaa, ternyata benar adanya. Disaat itu juga saya langsung loncat, sujud syukur, peluk si teteh yang terbengong-bengong melihat saya.

Rasanya benar-benar nano-nano hari itu, Luar biasa menjadi kejutan bagi saya. Dari 765 artikel yang di submitted panitia, dikerucutkan menjadi 40 finalis.

Finalis? sampe bener ga yah yang saya liat, liat lagi bener ko itu di marknya ada (finalis). Baru kali ini ikut kompetisi nulis masuk finalis. Saya tiba-tiba jadi norak sendiri mungkin, saking girangnya.

Is it true? 
Yuaps, mungkin masih tidak percaya. Sebenarnya tantangan baru saja dimulai. dari semakin sedikitnya peserta, dan dikerucutkan lagi jadi 4, tanggal 25 mei nanti pengumumannya. Para finalis akan diundang oleh panitia dan diumumkan langsung.

Duh, Mak,,,,,,,ini pasti makin ga karuan. Semuanya keren-keren. Saking kerennya, ga bisa nebak yang mana. Mungkinkah saya? Mikir juga si bahwa ga da yang ga mungkin. seperti keajaiban hari itu. jika kita terus berdoa'a dan yakin. Allah akan memberikan yang terbaik. Semoga bisa mendapat keajaiban lagi. 

One step closer..............

Usahanya udah, tinggal terus berdo'a dan merayu Allah, lebih dekat dengan Allah

Do'a itu bikin kuat
Ibadah itu bikin tenang

Ya Allah, jikalau memang tahun ini rejeki anis untuk kesana, kuatkan dan mudahkan ^.^

Anis tahu Tak ada yang tidak mungkin bagi-Mu, kita tidak pernah tahu akan hasilnya nanti.

Udah nyampe tahap ini saja udah luar biasa bagi saya, paling tidak ada spirit yang menyusup, untuk terus semangat dan gak gampang nyerah.

Yuk, ngotot Berusaha .......he....he......

Jumat, 01 Mei 2015

menulis = memasak?

Apalah pula itu judul tulisan. Tapi menurut saya sendiri , menulis merupakan seperti memasak. 

Terkadang bahannya sama, tapi hasilnya ko beda?

Setiap orang memiliki daya imaginasi nya masing-masing, entah itu berasal dari hasil membaca, menonton, mendengarkan dan bahkan mengalami. Pasti setiap fase-fase tadi tidaklah sama pada setiap orang. Maka, terkadang dari hasil tulisannya bisa terlihat karakter "sang penulis" tadi.

Misalnya nih, kita  ingin memasak dari bahan ikan bandeng

Ibu yang pertama  imaginasinya cuma ikan bandeng dikunyitin terus digoreng......

Ibu yang kedua, kayanya bosen bandengnya digoreng mulu. bereksperimenlah ia mencoba bandeng digoreng dicampur sambal. Jadilah bandeng balado

Satu bahan, beda imaginasi, beda selera. tinggal jurinya yang mencicipi enakan mana yah masakannya, apakah bumbu-bumbunya sudah pas di lidah. terkadang sesuatu hal yang baru dan sepertinya unik belum tentu pas loh...........

Akhir-akhir ini saya sendiri mungkin sedang belajar. Iya, ma'lum masih amatiran, hu.....hu.....
Sering ikut kompetisi-kompetisi nulis, tapi sering juga gagal
huuuuusshhh jangan ngetawain saya, saya jadi sedih kan, hiksss

Akh, tapi saya selalu yakin. dari proses tempaan demi tempaan itu pasti ada suatu proses pembelajaran yang mahal. memang, harus tahan banting dan pantang menyerah. Bahkan harus siap patah hati berulang-ulang.

Apakah saya manusia baja?
Tidak, saya hanya manusia biasa. Yang di dalam dirinya terkadang rapuh dan merasa lelah.Tapi dari setiap kompetisi nulis yang saya ikuti. Saya akan kepoin pemenangnya, dari situ saya belajar. Oalah pantas menang, emang tulisannya detail, informatif....bla....bla.....dan lain-lain lah pokonya.

Dengan ikut, akhirnya saya tahu, yah dikit-dikitlah. Setiap genre pasti berbeda kriteria. Travel writing mungkin agak berbeda dengan Essay misalya. 

Ada salah satu kompetisi yang saya ikuti semenjak 2012 hingga sekarang. setiap tahun kompetisinya. Euforia pesertanya pun tak pernah padam. Kompetitiblog, kalau sekarang Holland Writing Competition 2015. Tahun-tahun pertama masih ciut, ga pede, idenya mentok pas baca-baca peserta-peserta yang lainnya, enggak keposting cuma nyampe berapa paragraf. Tahun ke dua, agak pedean , mo jelek mo kaga harus keposting. Tahun 2014 tiba-tiba enggak diadain dulu. Tahun ini kembali berjibaku. Infonya telat 10 hari, tapi masih punya waktu kurang lebih sebulan. itulah yang saya pikir pertama kali. Tapi bukankah tak ada persiapan yang terlalu pagi?

Setiap hari, baca artikel-artikel dan vidio berbahasa inggris. Nyoba ngerti dan pahamin. Kadang saking rumitnya mandeg. Target terposting 4, batas maksimal ternyata hanya mampu terposting 3. Saya hanya berharap ketiganya bisa meluncur tembus sampai salah satunya ada yang nangkring jadi jawara. 

Akkhhh, elah pas awal-awal agak aneh juga tulisan-tulisan baru mencapai puluhan, terus ga nyampe dua ratus padahal waktu itu sudah beberapa hari lagi deadline penutupan. Tiba-tiba hari-hari terakhir melonjak naik terus hingga hari ini mencapapi 700 peserta. Alamak ternyata perkiraan saya salah. 

Bahasan tentang Belanda seakan menjadi makanan sehari-hari saya. Sepertinya saya sedang mencoba menguliti setiap inci informasinya. Saking udah terlalu seringnya, mungkin udah ngeblenek ini. Apa lagi yah? resep apalagi yang bisa beda tapi menarik dan mudah dipahami.

Setiap tulisan sendiri kadang seperti memiliki nyawa, menyihir tiap pembacanya agar tidak bosan. Nah, ini dia nih yang saya cari. Dan ga setiap orang memiliki kemampuan ini. Pas baca peserta-peserta yang lain ternyata banyak yang bagus. 

Iyah, akhirnya dari setiap usaha yang saya jalani, berharap ada keajaiban. Kali aja jurinya lagi khilaf nunjuk saya jadi jawara. Ahahaha pemikiran yang mulai ngaco. 

Untuk bisa nyampe ke posting, kudu mewek rebutan laptop ama si teteh gara-gara hape dan laptop sendiri ilang, sakit pinggang seharian ngerjain deadline, luangin waktu bahkan konsen ke subjek ini. 

Ga enak yah berjuang? begitulah harga dari sebuah mimpi. Ada satu waktu pas kecewa dikira ga di submitted di blog panitia. Nangis, soalnya hasilnya ga sebanding. Kapok? Untuk sesaat saya marah. tapi kemudian saya bertanya pada diri saya sendiri.

Segini doang, perjuangannya?

Semangat saya gempur lagi. Enggak liat hasil, yang penting usahanya. berjuang sampai tetes terakhir pokoknya. Untuk kualitas tulisan, saya sendiri ga tahu apakah sama dengan para peserta lainnya. 

Finally, tinggal nunggu hasil, sambil terus berdo'a semoga mendapatkan yang terbaik dan memang ada rejekinya untuk kesana. 

"Kegagalan adalah, ketika ia berhenti untuk mencoba"

Jika gagal

coba lagi

gagal?

Coba lagi

Yah, pasti adalah mentoknya, yaitu kemenangan. Kan setiap proses ada hikmahnya. Ibarat grafik Alhamdulillah ada perubahan. Jangan lihat hasil. 

Salam perjuangan!!!!

Selamat berjuang kembali ^.^


artikel pertama


artikel ke dua


artikel ke 3