Daftar Blog Saya

Sabtu, 30 Januari 2016

A Challange to Grow

Menceburkan diri kedalam sebuah tantangan itu benar-benar bikin kita terus move

move untuk bikin karya, ngasah otak, berpusing-pusing ria.....dan akhirnya justru menemukan hal baru
Beberapa hari yang lalu, ceritanya nyoba ikutan kompetisi “Datsun rising Challenge” Kira-kira H -7 penutupan baru tau infonya. Awalnya ragu, karena takut waktunya gak cukup. Tapi, emang dasar yah. Kompetisi nya terlalu menggoda,  

Salah satu hal yang bikin interest adalah, pengen ketemu mentor-mentornya yang super keren pastinya, dapet pengalaman baru dan hadiah yang tentunya oke. Kalau hadiah tentunya bonus, selain itu juga ini kan social entrepreunership, jadi biasanya kita punya ide usaha dan idenya itu ternyata bermanfaat untuk masyarakat sekitar,terus kepentok sama modal? gak bisa jadi alesan juga sih. Tapi kalau ada yang mau modalin, gimana ga oke tuh. Selain itu bisa punya bisnis sendiri, dan juga tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri. Mungkin kadang-kadang orang mikir, ngapain sih repot-repot ikutan? 

Kalau saya sendiri, karena beberapa bulan terakhir kebanyakan melahap buku-buku wirausaha. Jadi banyak menginspirasi dan mendapatkan saran-saran yang emang mereka sudah alamin. Saya sendiri masih sangat awam sekali, jadi butuh banyak belajar entah itu teori dan prakteknya. Nah, salah satunya itu penulis bilang, ikutan kompetisi wirausaha. Nah, loh.....mulai menggema deh itu kata-kata.
Tapi, hellow itu waktunya mepet loh, berhubung dulu pernah ngalamin di kompetisi yg lain. Walaupun tidak tersubmitted,tapi ada pembelajaran tersendiri. Jadinya, Bismillah aja, hehe......

Menurut saya, kegagalan itu tabungan. Jadi kalau kita gak pernah mencobanya sama sekali. Berarti kita menolak menang

Akhirnya diniatin plus dikerjain juga itu, emang dasar waktunya mepet bin empet jadilah yak seadanya. Masalahnya kan bikin produknya harus riset, coba bikin prototipe nya. Kalau makanan enak ga? unik ga? kalau barang juga harus tahu bahannya apa? enak diliat enggak? fungsionalnya bagaimana benar tidak sesuai bayangan? Ternyata emang butuh waktu, tapi sebenarnya bisa saja kalau kitanya mungkin sebelumnya sudah ada ide dan pernah membuatnya. 

Nyari inspirasi, nyoba searching yang finalis dan pemenang sebelumnya. Ternyata emang ini idenya kan rahasia, jadi kalau tidak menang mereka simpan. Ada juga loh yang ikut kompetisi seperti ini kemudian gagal, eh malah dia beneran realisasiin ide businessnya. Ada hikmahnya juga, pasti yah....
 
Akhirnya ide berseliweran di kepala selama berhari-hari. dan harus dieksekusi salah satu idenya dan dimantepin. Terus kalau lagi jenuh gitu, ngeblank. Biasanya saya jalan-jalan. Dan tiba-tiba lagi ada di Giant aja. Haha saya muter-muterin itu tempat kali aja ada yang menarik. Eh ternyata seru juga, banyak benda-benda aneh disana. Seperti earphone berfungsi sebagai bantal leher, Tempat minum plastik yang bisa dikempesin, kursi kayak balon udara dengan bentuk unik macem-macem deh pokoknya. 
 
Ternyata pas banget dengan apa yang dikatakan , Raul Renanda dengan bukunya berjudul " Mencuri Kreativitas Desainer" Cuma manggut-manggut, oalah  mungkin maksudnya ini toh.....
 
"Desainer dalam bekerja mungkin seperti seorang seniman, mereka menghasilkan karya yang indah,tetapi bedanya adalah mereka tidak mengekspresikan dirinya , melainkan membantu bekerja untuk memecahkan problem dari orang lain, dan menghasilkan karya sesuai dengan kebutuhan orang lain (Raul Renanda)"
 
"if you don't ask, you don't get (stevie Wonder)"
 
Walaupun pada akhirnya, Gak kekirim padahal udah tinggal berapa persen lagi almost done , hikmahnya jadi dapet sedikit bayangan tentang bikin business plan. Soalnya belum pernah bikin. Dan ide-ide yang aneh-aneh , haduuh ampun deh ....

Selasa, 26 Januari 2016

DIY Phone Case

Halohaa.....di bulan pertama tahun 2016 ini saya ingin bikin tutorial lagi. Sudah lama sekali saya tidak membuat tutorial-tutorial. Sebenarnya sih pengen banget bisa bikin yang super detail kaya blogger-blogger yang udah expert.

Kadang suka heran, gimana caranya bisa motret-motretin setiap langkah-langkahnya kalau sendirian. Apa mereka dibantu oleh orang lain?. Dan editing nya mereka itu loh hmhmm keren-keren.
sampai sekarang masih ga ngerti, masih perlu banyak belajar.

DIY project kali ini yaitu Phone Case. Di jaman sekarang banyak yang sudah mempunyai Handphone. Tapi saya suka merhatiin banyak juga yang cuek dengan perawatannya. Kalau menurut saya sih, sepertihalnya manusia HP juga butuh pake baju. Nah ini juga salah satu perawatannya bukan? Saya sering lihat HP mahal-mahal tapi ga pake Case. Kan sayang, bisa kegores, kena cairan, kebanting dsb.
Selain fungsinya untuk melindungi juga jadi bikin moodbooster juga loh. lihat keunikan, warna, motif, dan bentuk-bentuknya.

Nah daripada beli mahal-mahal, atau malah hapenya ga dibajuin. Kita bikin sendiri yuk...........
Bahan-bahannya mudah ditemukan, ramah lingkungan dan pastinya murah dong. Salah satunya yaitu karton susu, ternyata bisa untuk melapisi kain katun motif dan dibentuk menjadi berbagai produk. salah satunya yaitu phone Case ini .

Alat dan Bahan : 
  1. Lem lilin 
  2. Glue Gun 
  3. Kain perca 
  4. Renda 
  5. Karet 
  6. Kain Flanel
  7. Setrikaan
  8. Dua buah karton susu 
  9. Double tape 
  10. Gunting 
  11. Benang dan jarum hanya untuk membuat pita
  12. Pensil atau pulpen 
  13. penggaris
Caranya ? 
  1. Cetak ukuran HP ke karton di bagian yang rata dan tak ada bekas lipatan, buat ukurannya menjadi dua. Dan satu bagian lagi ukuran yang sama tapi dipotong menjadi dua. 
  2. Karton cetakan pertama disandingkan dengan cetakan yang ketiga yang sudah dipotong. Ada jarak 1,5 cm antara cetakan 1 dan cetakan 3. Plester bagian yang berjarak dan bagian yang sudah dipotong 2 bagian tadi. Tempelkan pada kain. 
  3. Bagian plastik yang berwarna perak menempel pada kain yang bagian dalam (motif di bagian luar), kemudian setrika secara perlahan-lahan seluruh bagian hingga menempel. Lepas plester yang menempel. Sehingga cetakan 1 dan cetakan 3 sudah digabungkan menjadi cetakan baru dan tinggal cetakan 2. ketika sudah menempel seluruhnya baru gunting bagian pinggir dan sisakan sedikit untuk dilipat dan disetrika kembali.
  4. Lem bagian pinggir pada bagian yang terdapat lipatan dengan menggunakan glue gun dan lem lilin. Kemudian tempelkan karet, bagian atas dan bawah pada cetakan baru. 
  5. Lakukan hal yang sama pada cetakan kedua, disetiap sudutnya hingga ada 4 bagian yang ditempeli karet.
  6. Tutup dan lem seluruh bagian dengan kain flanel, kemudian gunting secara merata. lakukan hal yang sama pada cetakan ke dua. 
  7. Setelah semuanya dilapisi rekatkan antara cetakan baru dan cetakan kedua. Lem pada bagian paling pinggir. 
  8. Dekor bagian depan dengan renda dan pita. Bisa disesuaikan dengan minat sesuai keinginan pembuatnya.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tutorialnya, langkah-langkahnya persis seperti ini dan saya terinspirasi dari video ini. 
source : Innova Crafts (https://www.youtube.com/watch?v=IsbL57NCR94)

And here it is, my version phone case. Love it......





Ketika melihat tutorialnya, kayanya ribet, ternyata pas dilaksanain jadi menemukan jawaban-jawabannya. Oh harus kaya gini, kurang begini , dan terjawab satu-satu. Jadi memang harus "just do it" dulu. Dan sabar yah.....

Seberapa jelek atau bagus hasilnya, ada kesenangan tersendiri. Hasil sendiri lebih personal ga ada copy-annya iya kan?

walaupun masih berantakan, but i love it.....hehehe

Semoga bermanfaat, Happy crafting...........