Daftar Blog Saya

Kamis, 13 Oktober 2016

Rajin mengetuk, banjir hadiah kemudian




Minggu (2/10/2016), saya dan temen-temen kelas menulis rumah dunia ikutan tour literasi. Ada hal menarik ketika seharian ngiderin Indonesia International Book fair (IIBF). Hari itu pas pulangnya saya dan kawan saya ngejinjing tas numayan banyak, yang isinya buku dan majalah-majalah. Dan do you know what? Sebagian tas memang isinya buku-buku belanjaan sendiri dan sebagiannya lagi adalah gretongan alias gratisan. Duh, siapa sih yang enggak suka gratisan. Hayuu, ngacuung!!!

Tapi ternyata oh ternyata, ketika kita celingak-celinguk kanan kiri. Kok, kayanya cuman kita yang penuh yah, yang lainnya seriusan enggak sepenuh kita. Ah, mungkin mereka tidak cinta gratisan apa karena gak tahu? Kan kita agak norak juga kan yah tiba-tiba jadinya hahaha….
Terus temen saya ini nanya
 “kok, tau sih teh bisa gitu, nanya-nanya terus dapet ini itu”
“emang kamu gak tahu?”*tepok jidat
“enggak”

Jadi temen saya ini ternyata kurang tahu. Bahkan ketika kita pulang pun temen yang lain ada yang nanya juga. Lah, saya tiba-tiba mikir, seharian mereka muter-muter aja? Gak coba-coba ngajak ngobrol atau nanya-nanya apa kek ke yang jaga stand.
Saya pikir memang mungkin ada typical orang yang enggan bertanya, enggan memulai, malu dan lebih baik diam. Padahal dengan kita memulai duluan dan bertanya banyak hal yang bisa kita dapat. Selain informasi juga bonusnya dapat hadiah. Jangan pernah meremehkan apa-apa yang didapat sekarang. Misalnya informasi yang mungkin kurang kita butuhkan, brosur-brosur yang isinya tidak membuat kita interest, barang-barang yang mungkin sepele. Kita bukan melihat dari hal-hal yang mungkin sederhana seperti itu. Tapi coba kita pikir, dari keisengan itu, mungkin sebenarnya di depan sana ada kemungkinan-kemungkinan besar yang menanti. 

Dari menclok-menclokin stand, ada info yang memang menarik, mulai dari tentang Frankfurt Book Fair yang ternyata sangat open kepada penulis pemula sekalipun, tiba-tiba ngimpi buku bertuliskan nama sendiri nangkring disana. Sampai ada bagi-bagi visa haji, travelling dan beasiswa juga ada. 

Saya sendiri mungkin karena keseringan wara-wiri sendirian, jadi emang orangnya suka nanya. Kalau enggak gitu bisa-bisa nyasar, atau bingung mau ngapain. Mau di event apa kek atau pergi kemana ya itu kudu “nanya-nanya” kan biar ga sesat dijalan atau salah informasi hihihi. Ditambah lagi baca-baca buku tentang networking atau bisnis. Ternyata kemampuan ini itu penting banget. Misalkan di suatu event atau perjalanan. Rasanya rugi banget gak sih, kalau kita Cuma diem aja. Padahal dari temen duduk kita ternyata banyak informasi yang bisa kita dapat.  

KNOCK IT……
Kadang kita enggan untuk mengetuk, malas untuk ngobrol duluan, malas untuk ikut-ikutan yang kelihatannya sepele. Pas acara, ada tuh bagi-bagi visa haji, gila ituh yang ngantri banyak bu, enggak berhenti-berhenti orang pada ngisi formulir. Mungkin itu sesuatu hal yang random . Bisa enggak sih kita mendapatkan sesuatu tanpa kita nyebur dan menjadi bagian dari kesempatan-kesempatan itu. Emangnya ibu peri, bisa langsung abra kadabra , terus apa yang diinginkan langsung ada di hadapan.  Maka menurut saya, bukankah setiap kesempatan itu harus kita ketuk. Selain berdo'a juga kita harus berusaha. Sepele sih, mungkin ikut-ikutan dan numayan rempong. Tapi mungkin itu juga salah satu bentuk usaha, iya kan? Kita tidak tahu, diusaha mana kita mendapatkan apa yang kita inginkan tersebut. Itung-itung nabung "usaha".

Sesuatu hal yang free itu sebenarnya tidak free. Tentu saja, kita harus mengantri lama, kadang menjawab kuesioner, memulai komunikasi dengan orang asing. But, for everything you do is worth , bonusnya kaya gambar dibawah ini, dapet beberapa majalah seperti TEMPO, majalah kesehatan, buku-buku, dan pin. Isinya Insya Allah bermanfaat, kartu atau brosur-brosur yang penting juga biasanya saya simpan.


Selain itu, saya juga nyoba ngebatik, simple banget ternyata. Kain polos dialaasin triplek yang sudah dilapisi lem, ditempelkan kainnya sementara biar enggak berubah-ubah. Terus kita tinggal berkreasi deh sesuka kita dengan menggunakan cotton buds yang kita celupkan ke bayclin(klorin). Hasilnya :
Temen saya yang lagi ngebatik

Ini hasil yang saya buat, yang random banget. Soalnya buru-buru. Yang penting kan tahu cara kerjanya hehehe

Ke acara book fair memang menarik, selain hunting buku-buku juga biasanya ada acara talkshownya. Cuma pas hari itu, saya tidak terlalu memperhatikan talkshow. Karena memang waktunya yang mepet hanya seharian, jadi hanya berburu buku saja. Disini banyak banget buku-buku murah, bukan berarti murahan loh yah. Secara kualitas, masih bagus dan isinya memang bagus-bagus kok. Biasanya sih buku-buku yang emang bukan terbitan baru. Kalau diibaratkan harga normal sih, numayan jauh harganya. Saya pernah beli  di bazar buku juga, ternyata memang kita kudu teliti. Pas nyampe rumah ternyata Zonk , maksudnya kurang sesuai dengan apa yang saya harapkan, misalnya saja ternyata isinya hanya kutipan-kutipan. Jangan mentang-mentang murah kita enggak selektif. Cari yang emang kita butuhkan.

Ketika di bis pas pulang, Mas Gol A Gong bertanya kepada kami semua. Apa yang kalian dapatkan dan lihat dari acara ini? Ada yang nyeletuk
" Masa depan"
"Apalagi? Yah, saya tunggu karya kalian di acara ini tahun depan "

Kami diam, mungkin masing-masing dari kami mengamini dalam hati. Sebelum ke acara ini beliau juga sangat menganjurkan untuk datang ke acara ini " Kalian datang yah, ini lebarannya para penulis". Beliau sedang membangunkan kami mungkin, the sleep giant on our self alias potensi yang ada pada diri kami.


The more you ask, the more you get. What i can get? of course information, knowledge, experience or friend maybe. It's more valuable, right?

KNOCK IT, and gift is following you............

Salam Literasi ^.^












Tidak ada komentar:

Posting Komentar